Ketikaaku dan kau menjadi kita. Menyatukan rasa nan shyandu. Di depan layar berdiri teguh. Sosok-sosok penggapai cita. Terasah dalam pikiran. Termotivasi oleh semangat. Terpatri oleh penerus bangsa. Menorehkan senyum rasa bangga. Pada diri yang terpilih. Muzilpun mengucapkan terima kasih kepada Bupati Hamim yang telah memberinya peralatan sekolah serta sepatu baru untuknya. Ia pun bertekad untuk mengenakan barang pemberian Bupati untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang guru. Terus semangat Muzil. Jangan lupa, terus melangkah maju menjadi lebih baik, dan gapailah cita-citamu setinggi langit. Ceritabergambar menggapai cita cita. Terbaru contoh cerita fabel hewan panjang pendek dan bergambar dosenpintar com from ini contoh beserta gambar iklan. Selain itu, dengan perkembangan teknologi yang menjadikan anaka anak atauorang dewasa pun telah dapat mencari di interney dengan memakai hp yang dibawanya. Contohnya apabila memiliki hobi dibidang seni seperti melukis, menggambar, fotografi, dan yang lain sebagainya. Bisa jadi hal itu merupakan cikal bakal munculnya sebuah cita-cita yang selama ini sudah muncul di dalam diri, dan perlu dikembangkan di kemudian hari. 2. Kompetensi Diri. Semuaorang mengharapkan kehidupan yang baik di dunia melalui cita-cita dan target yang mereka usahakan, akan tetapi orang yang beriman punya nilai tersendiri dalam mengupayakan keinginannya dibandingkan dengan mereka yang tidak beriman. Nilai tersebut terletak pada niat yang dimiliki, orang yang beriman memiliki visi yang lebih tinggi yaitu CmZx. Please enable cookies. Error 1000 Ray ID 7d6eeb65594cb796 • 2023-06-14 014955 UTC What happened? You've requested a page on a website that is on the Cloudflare network. Unfortunately, it is resolving to an IP address that is creating a conflict within Cloudflare's system. What can I do? If you are the owner of this websiteyou should login to Cloudflare and change the DNS A records for to resolve to a different IP address. Was this page helpful? Thank you for your feedback! Cloudflare Ray ID 7d6eeb65594cb796 • Your IP • Performance & security by Cloudflare Judul Serial Arza Si Pendongeng Cilik Penulis Umi Latifah, Penerbit Goresan Pena Tahun Terbit 2020 ISBN 978-623-275-036-4 Halaman x + 56 hlm Dunia anak menjadi dunia yang seru untuk dijelajahi. Meski terkesan sederhana dan tak banyak intrik, namun di dunia kecil anak ternyata memiliki kisah yang menarik untuk disimak dan diceritakan. Agar kisah-kisah itu tidak berlalu sia-sia, sebagian mencoba untuk mendokumentasikannya dalam tulisan. Ada yang dilakukan sendiri, ada juga yang dilakukan oleh orang lain. Hal tersebut yang dilakukan oleh Umi Latifah sebagai penulis. Dalam karyanya ini, dia seperti tengah memotret dan mengabadikan salah satu babak terbaik dalam kehidupan putri bungsunya, Arza As-Syifa Mahira. Dara cilik yang akrab disapa Arza itu menjadi lakon utama dalam kisahnya yang sedang jatuh cinta pada dunia mendongeng. Kisah dalam buku ini tentu saja dimulai dengan perkenalan tokoh Arza yang digambarkan sebagai anak yang lucu, lincah, dan pandai bergaul. Dalam kehidupan sehari-hari, Arza tergolong anak yang sibuk dan tidak mau berhenti beraktivitas. Cerita berlanjut mengenai bagaimana awal mula Arza tertarik pada mendongeng. Sederhana, hanya karena sebuah acara di sekolahnya yang mendatangkan pendongeng profesional. Melihat penampilan Kak Zaki, sang pendongeng yang diundang sekolahnya adalah alasan Arza tertarik untuk menjadi pendongeng. Selanjutnya kisah Arza saat berproses menjadi pendongeng seperti bagaimana dia berlatih hingga penampilan mendongengnya di acara Bulan Bahasa dan Pentas Cerita di disampaikan secara luwes oleh Umi Latifah. Tidak lupa, penulis juga menceritakan hal-hal lain yang berhubungan dengan keseharian dara cilik itu. Membuat cerita dalam buku ini terasa dekat dan menggambarkan bagaimana keseharian seorang anak yang meski terus berusaha mengejar cita-citanya namun tetap ada masa dia ingin bermain-main bersama dengan teman sebayanya. Tanpa ada konflik berlebihan yang diselipkan, membaca buku ini seolah membaca buku harian Arza namun dari sudut pandang sang ibu. Sehingga yang tertangkap adalah bagaimana orang dewasa itu melihat sekaligus mendampingi Arza selama berproses menjadi seorang pendongeng dan bagaimana kehidupan sehari-harinya berjalan. Buku ini mungkin akan jauh lebih menarik seandainya di dalamnya diselipkan gambar-gambar ilustrasi mengenai kegiatan yang Arza lakukan. Sehingga pembaca bisa ikut membayangkan apa yang tengah terjadi. Kesalahan-kesalahan ketik seperti penggunaan tanda baca yang kurang sesuai pun perlu untuk dicermati kembali. Tak perlu khawatir mengenai pangsa pembaca. Buku ini bisa dibaca dan dinikmati oleh semua kalangan baik orang tua maupun anak-anak. Bagi anak-anak, buku ini bisa dijadikan sebagai sumber inspirasi dan semangat dalam menggapai cita-cita. Meski tak harus sama persis dengan Arza yang ingin menjadi pendongeng, namun usaha dan semangatnya bisa dijadikan teladan. Begitu pula dengan sedikit cerita dari sisi lain kehidupan Arza yang dapat diambil nilai positifnya. Sementara bagi orang tua buku ini bisa dijadikan inspirasi dalam memahami bagaimana mengarahkan anak pada keinginan atau cita-citanya. Tentang anak-anak yang serba ingin tahu atau tidak tertebak arah pikirnya sehingga harus selalu untuk dibimbing dan Fitrotul Aini

cerita bergambar menggapai cita cita